Untuk : Reffan

Well, aku cuma mau bilang hai buat yang lagi iseng baca, atau memang membaca blogku sudah menjadi kebiasaan kalian.

Aku sekarang benar-benar merasa bersalah sama seseorang.

Hmm, Aku nggak mungkin minta maaf karena mungkin ekspetasiku berbeda denganmu. Selamanya, mungkin, cuma kamu yang tulus mengerti aku. Sungguh, aku ingin berterima kasih atas semuanya, perhatian kecil yang mungkin juga kamu anggap “biasa” tapi nggak bagiku. Hei, kamu tau? selama ini udah banyak ‘orang’ yang dekat denganku, meski hanya berstatus teman, mereka semua meninggalkanku, ya, melupakanku mungkin, aku juga nggak tau, cuma karena masalah sepele.

Tapi aku masih bisa merasakan perhatianmu, gerakgerikmu yang dulu. Padahal, kebanyakan orang kalau melihat hal seperti yang kamu lihat dan rasakan biasanya akan segera menjauhi. Oke, kamu memang cuek, tapi perhatianmu nggak hilang, aku merasakannya. Aku tau ekspetasiku terlalu jauh, tapi setelah melihat apa yang kamu lakukan selama ini, apakah bisa aku tidak berpikiran seperti ini?

Selamanya, mungkin, sampai aku menemukan orang yang benar-benar tulus memperhatikanku dan mengerti aku, cuma kamu yang aku rasa sangat berharga. Makasih, seandainya saja, itu tak terjadi, mungkin, aku bisa lebih bebas kamu perhatikan dan aku juga lebih bebas merasakan perhatianmu, meski aku juga nggak tau, apa yang ada di pikiranmu, hatimu, aku nggak akan pernah tau. Mungkin saja ekspetasiku salah, seperti biasa. Tapi aku akan tetap berterimakasih.

Oke, aku akan buat pengakuan, aku pernah sayang kamu. sampai sekarang aku masih belum bisa melupakan memori-memori itu, memori kecil yang seharusnya kuanggap biasa, karena aku nggak tau perlakuanmu terhadap ‘orang’ yang selain aku seperti apa. Aku pernah mengagumimu, aku pernah membencimu, aku pernah merindukanmu, tentu, dan pernah dengan berlebihan mengkhawatirkanmu.

Tapi itu dulu Ref. aku udah nggak bisa, nggak tau, harus gimana.

Uhuk, sepertinya aku udah banyak omong, makasih sebelumnya.

Lega aku bisa ngetik ini. Sekali lagi makasih, Ref. Aku akan mencoba melindungi perasaanku sendiri.

Di kamar

Senin, 23 Juli 2012

14.14 WIB